Pemerintah Jangan Jadi Pemadam Kebakaran Resesi Pangan

30-10-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi saat forum pertemuan dengan Kementerian Dalam Negeri dan sejumlah BUMN pangan di Pontianak. Foto: Safitri/nvl

 

Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi menilai saat ini Indonesia dalam kondisi siap menghadapi adanya ancaman resesi pangan. Ia melihat potensi kekayaan pangan Indonesia yang beragam mampu menjadi buffer stock dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. Ia pun menilai sejauh ini langkah Pemerintah dalam mengamankan stok pangan nasional melalui berbagai kebijakan maupun pembangunan infrastruktur pangan di tengah kondisi krisis sudah cukup baik.

 

Berbagai insfrastruktur pangan yang telah disiapkan Pemerintah menurutnya tidak semata untuk menghadapi resesi, namun dalam jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dimana lebih dari 270 juta rakyat Indonesia memerlukan pangan sebagai kebutuhan primer. Namun demikian ia mengingatkan bahwa kinerja-kinerja tersebut harus dijaga. 

 

“Seperti apa yang dilakukan Perum Bulog menginvestasikan infrastruktur pangan yang besar dengan dana yang besar di setiap sentra pangan berupa modern rice milling. Ini diharapkan dapat bekerja dengan baik karena disana gabah petani dapat diserap dan diproses,” paparnya di dalam forum pertemuan dengan Kementerian Dalam Negeri dan sejumlah BUMN pangan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (27/10/2022).

 

Menurutnya, kesiapan Pemerintah dalam menghadapi ancaman resesi pangan harus tepat dan terukur, jangan sampai Pemerintah terlena dengan kondisi yang ada saat ini kemudian menjadi buah simalakama. Terlebih resesi pangan akan sangat berdampak pada stabilitas ekonomi nasional dan sektor strategis lainnya. “Jangan hanya seperti pemadam kebakaran, bahwa nanti kalau resesi pangan itu terjadi kita tidak siap. Jadi harus mulai dipikirkan mengenai stok pangan baik itu bahan pokok dsb,” tegas Legislator Senayan tersebut.

 

Karenanya, ia pun mendorong berbagai institusi yang bergerak disektor pangan harus serius meningkatkan kinerja dan sinegritasnya mempersiapkan Indonesia dalam melewati situasi krisis global. Berbagai inovasi pengolahan bahan pangan dan penanganan pasca panen  menurutnya dapat dilakukan untuk menjaga stok pangan dan stabilitas harga. Hal itu agar jangan setelah beberapa bulan pasca panen beberapa komoditi seperti bawang merah mengalami kelangkaan dan kenaikan harga.

 

Pada pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR, Sarmuji itu, Intan berharap, bangsa Indonesia benar-benar siap menghadapi kondisi krisis melalui program yang terintegrasi secara meyeluruh. Ia optimis Indonesia akan mampu menghadapi situasi krisis global apabila seluruh sektor vital terintegrasi dengan baik. (srw/aha) 

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...